Senin, 25 Januari 2010

Koran Kecil di Dunia Maya

Saat-saat Koran Kecil muncul di layar laptop
sebagai tanda diluncurkannya Website dan E-mail
(Foto : Ilmiroch)
Oleh Helida Heirani

Mulai Senin (18 Januari 2010) pukul 14.00 WIB Koran Kecil KBAT Birrul Walidain merambah ke dunia maya dengan diluncurkannya Website Koran Kecil. Dengan demikian sejak itu koran kecil bisa diakses lewat internet di seluruh dunia melalui Websitenya http//www.koran-kecil.blogspot.com. Pada saat yang sama diresmikan pula alamat surat elektronik atau E-mail : kbatbirrulwalidain@gmail.com.

Peluncuran dilakukan secara sederhana di ruang musholla KBAT Birrul Walidain dan dihadiri seluruh anggota dewan redaksi yang juga guru termasuk sesepuh dan wartawan senior Alex Achlish. Peluncuran ditandai ucapan Bismillahirrohmanirrohiim oleh ibu Rofi' Fajariyah, S.Psi, Psi, kepala sekolah KBAT Birrul Walidain yang sekaligus Pemimpin Redaksi Koran Kecil, dengan meng-klik laptop untuk mengakses. Dan ketika di laptop muncul tayangan awal Koran Kecil, maka bertepuklah semua yang hadir sambil mengucap Alhamdulillah.

Rofi' Fajariyah berpesan, agar Koran Kecil di dunia maya semakin berkualitas, baik isi maupun foto dan gambarnya. Untuk itu harus bekerja ekstra keras karena harus berkejaran dengan waktu. Kalau isinya tidak bermutu atau ketinggalan zaman, bukan mustahil akan ditinggalkan pembacanya.

Sedang Alex Achlish menegaskan siapapun yang cepat menerima informasi, menguasai informasi, dialah yang bakal menggenggam dunia. Jadi untuk berdakwah, misalnya, ajang dunia maya adalah ajang dakwah yang sebenarnya karena bisa diakses di seluruh dunia oleh berbagai lapisan masyarakat. Kualitas dan kecepatan mutlak diperlukan dalam mengelola sebuah blog, sehingga blog itu sendiri tidak berubah menjadi sampah.***

Minggu, 17 Januari 2010

Rofi' Fajariyah, S.Psi, Psi
Kepala Sekolah KBAT Birrul Walidain

Tahun Baru Tumbuhkan Semangat Baru

Alhamdulillah, senantiasa kami panjatkan atas limpahan nikmatNya. Edisi kali ini kami kembali mengisi layar Koran Kecil setelah sekian lama menjalani cuti melahirkan. Kini kembali saatnya membuka tahun baru dengan penuh semangat.
Setelah kita lalui Tahun Baru Hijriyah, tahun Baru Masehi mengikuti. Mudah-0mudahan di tahun mendatang kami bersama anak-anak, orang tua murid, srta pengurus Ikwam dan KBAT Birrul Walidain memantapkan langkah positif kita di bidang pendidikan. Sebuah keinginan tulus dari kami, para pendidik. Semoga Allah SWT meridloi. Amin.
Bertepatan dengan itu kami luncurkan Blog Koran Kecil di internet dengan alamat http://koran-kecil.blogspot.com sekaligus E-mail kami http://kbstbirrulwalidain@gmail.com. Maka setiap saat kunjungi blog kami ini untuk mengetahui perkembangan yang terjadi di Kelompok Bermain Aisyiyah Terpadu (KBAT) Birrul Walidain. Demi kemajuan anak didik setiap saat kami siap melakukan perubahan. MayGod bless us. Insya Allah.
Tampak para guru KBAT Birrul Walidain bersiap-siap untuk menjawab pertanyaan
dari orang tua murid. (Foto : Pak Au)

,,Parenting Day KBAT'' Birrul Walidain

Oleh Helida Heirani

Ahad, 20 Desember lalu menjadi hari yang menyenangkan bagi kami, keluarga KBAT Birrul Walidain. Hari itu selain kami gunakan untuk membagikan raport kepada wali murid juga menjadi ajang Parenting Day . Hal ini dimaksudkan membawa hal positif bagi orang tua untuk mendapatkan penjelasan tentang Sentra dan metode belajar yang kami gunakan pada anak-anak.

Dalam kesempatan itu pula dibuka dibuka beberapa pertanyaan yang diselingi permainan ala KBAT Birrul Walidain yang dipandu secara apik oleh Ibu Aulia. Acara disambut oleh Bapak Yusuf Supriyanto sebagai perwakilan dari pengurus dan didahului pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Ibu Heni.

Acara kian menarik karena pada saat acara tanya jawab semua komponen guru maju untuk bersiap-siap menjawab semua pertanyaan dari orang tua. Meski di sana-sini masih banyak kekurangan, tetapi acara ini tergolong sukses. Menurut Yusuf acara semacam ini banyak manfaatnya dan kali ini tergolong sukses. Tak perduli apa masalahnya tetapi bila ada tanya jawab seperti ini pada akhirnya antara orang tua murid dan guru bisa plong.

Diharapkan acara semacam ini bisa membicarakan banyak hal dengan kepala dingin. Semoga di masa mendatang kami bisa mewujudkan dan melaksanakannya dengan baik. Apa pun yang terbaik bagi KB Birrul Walidain, kami siap melakukan perubahan sebagai changed agent di lini mana pun. Insya Allah.

Padat, Kegiatan KBAT Birrul Walidain

Oleh Ibu Heni, Ibu Tatik, Ibu Ilmi dan Ibu Uud

Ahad, 13 Desember lalu Ibu Yahud Tasbihah, Wakil Kepala Sekolah KBAT Birrul Walidain, telah melahirkan anak pertama, putra, pada usia kandungan delapan bulan, secara normal. Beratnya 2,2 kg .Bayi kecil itu diberi nama Farikh 'Azma Rafathara. Kami semua mengucapkan selamat!. Semoga menjadi anak sholih.

Selain itu, Ibu Mudayanah, karyawan bagian dapur TKAT Birrul Walidain, juga melahirkan anak pertama, putri, yang diberi nama Rizky Elliyana Putri. Dia termasuk ujung tombak bagian dapur yang banyak melayani anak-anak untuk makan dan minum. Selamat ya, Bu ...

Kabar mengejutkan muncul dari ibu Noor Hamidah, SKM, S.Pd mantan guru TK Birrul Walidain yang kemudian pindah menjadi guru MI Al-Tanbih. Bapak Sugiono, ayahnya meninggal dunia pada Sabtu lalu. Kami semua turut berduka cita, semoga semua amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT, diampuni segala dosanya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran. Amin.
Tapi Ibu Noor Hamidah juga mendulang kesuksesan, terbukti dia diterima sebagai Calon Pegawai Negeri setelah lulus dalam tes CPNS.

Lantas Ibu Narryras Trisnamwati, ST, yang akrab dipanggil Ibu Entis, terpaksa harus meninggalkan kita semua karena diterima juga sebagai CPNS di Wilayah Pati. Tapi bagaimanapun kita ucapkan selamat, karena kita semua harus maju. Anak-anak dan guru sama-sama harus meningkat ke jenjang lebih tinggi. Untuk Ibu Hamidah dan Ibu Entis kami ucapkan selamat, semoga senantiasa sukses. Amin.

Berita menggembirakan lagi adalah dari Ibu Siti Fatimah, Kepala Bagian Dapur, yang menempati rumah barunya di belakang Rutan, Demaan. Semoga rumah baru membawa berkah bagi seluruh keluarga.

Selain itu dalam liburan kemarin kita juga menerima tamu dari Pimpinan Aisyiyah Wilayah Surabaya untuk melihat dari dekat kemajuan TK dan KB Birrul Walidain Kudus. Sebagai kenang-kenangan semua rombongan menerima Koran Kecil.

Sabtu, 16 Januari 2010

Alex Achlish

Saatnya Koran Kecil Terima ,,Raport''

Oleh Helida Heirani

Komentar kali ini datang dari Alex Achlish, mantan Redaktur Pelaksana Harian Fajar Banten yang terbit di Serang dan mantan wartawan Harian Pikiran Rakyat Bandung. Dia kemudian kami tunjuk sebagai sesepuh ketika kami merancang penerbitan Koran Kecil. Kesediaannya diwujudkan dengan membuatkan buku Pedoman Redaksi Koran Kecil sebagai buku pegangan kami ketika bekerja. Bahkan untuk pertamakalinya membuatkan blocknote cantik. Apa tanggapannya setelah 8 kami terbit dan menyapa pembaca? Inilah petikan liputannya.

,,Menurut saya, Koran Kecil itu koran komunitas seperti halnya koran kampus. Karena itu komunitasnya yang terdiri para guru, para murid, orang tua murid, pengurus, dan siapa saja yang bergerak di dunia pendidikan khususnya pendidikan usia dini, harus merasa ikut memiliki. ,,Untuk itu berita, foto, gambar, yang dimuat harus yang dibutuhkan komunitas itu'' kata Pak Alex.

Nah, apakah setelah terbit delapan kali sudah memuaskan, sudah baik? Yang bisa menjawab adalah para pembaca. Maka ada baiknya redaksi membuat angket bagi para pembaca, untuk mengetahui seberapa jauh Koran Kecil lekat di hatinya.
,,Nilai raportnya B, usahakan jangan sampai jatuh ke nilai C, tapi usahakan meningkat ke nilai A'', tambahnya dengan senyum dan aksen memberi semangat khas wartawan senior.
Wawa, yang semakin giat dan energik

Wawa Makin Giat dan Energik

Oleh Mualimatul Hidayah

Anak yang satu ini bertubuh tambun khas anak-0anak, lucu, dan menggemaskan. Tiap kali orang melihat tentu ingin mencubit pipinya. Bukan karena nakal, tapi saking gemesnya.
Di awal pertemuan Wawa begitu mempesona karena senyumnya yang selalu menghiasi, tak mudah sakit hati dan menangis sehingga kami pun tanpa ragu memberi banyak masukan padanya.

Masukan paling banyak adalah memerangi malas karena berat tubuhnya. Konon karena ini pulalah menjadikan Wawa agak manja.
Kini dengan semangat tinggi Wawa bersedia dengan senang hati melakukan banyak hal yang tadinya malas untuk dilakukan. Wawa sudah memakai celana sendiri, bila ngompol mau melepas celana sendiri, saat menumpahkan minuman mau mengambil lap dan tak malas untuk mondar-0mandir antarkelas atau ke kamar mandi.

Wawa juga relatif mudah untuk menerima perubahan, atau ada guru baru. Bergaul dengan Pak Habibi atau bergaul dengan Ibu Helida juga tidak membutuhkan waktu lama. Wawa juga sudah mau dilayani dalam waktu relatif singkat.

Meski kemarin saat masuk kembali di semester II masih menangis, tapi tangisan itu tidak lama. Ia mulai bisa mengerti maksud dan tujuan sekolah. Kalau sayang ayah maka Wawa harus sekolah dan nanti pulang sekolah Wawa harus menunjukkan pelajaran yang didapat di sekolah.

Teruslah menuntut ilmu, anakku ...
Sita, Lulu dan Alin bergotong-0royong melepas sepatu (Foto: Pak Au)

,,Asisten'' Guru KB Birrul Walidain,,

Oleh Aulia Uswatun Nisa

Aktifitas pagi hari di Kelompok Bermain (KB) Birrul Walidain senantiasa diwarnai anak-0anak yang gemar mencari pahala dari Allah SWT yang berujung pada stabilitas kelas. Mereka adalah para asisten guru ysng tisp harinys tak lelah dan bosan untuk membantu teman-teman dalam menjalankan aktifitasnya.

Terima kasih, sayang. Praktikkan hingga di rumah. ya, ......

Cover cantik Kalender KBAT Birrul Walidain

Cover cantik Kalender KBAT Birrul Walidain

Kalnder Keren KBAT Birrul Walidain

Oleh Helida Keirani

Tahun baru pasti butuh kalender baru, kan? Maka kepada anak-0anak pun akan dibagikan kalender KB-TK Birrul Walidain sebagai tanda bahwa TK dan KB di Birrul Walidain adalah sebuah kesatuan.

Tetapi KB Birrul Walidain tak hilang akal untuk tetap mengapresiasi para guru untuk menuangkan idenya untuk membuat kalender KB Birrul Walidain yang bertujuan sebagai merchandaise atau oleh-oleh tiap kali KB Birrul Walidain melakukan PPL.

Sebagai tandingan bagi TK? Tidak, sama sekali.. Bagi kami guru KB, tak pernah ada kata bersaing untuk hal yang negatif. Kami selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk sekolah. Itu pula sebabnya sekolah juga tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini terhadap para guru yang ingin maju, baik di TK maupun di KB.

Perlu pula diketahui pula bahwa guru KB dan TK Birrul Walidain merupakan kesatuan yang tak terpisahkan. Kami terus menjalin hubungan dengan TK lewat silaturahmi bulanan dengan arisan sebagai salah satu agenda acaranya.

Atas permintaan beberapa wali murid pula, kalemnder ini dimohon bisa dipasang untuk dipamerkan agar para wali murid yang berkeinginan untuk memiliki bisa membeli. Tetapi kami tidak mewajibkan, karena anak-anak telah mendapatkan kalender KB-TK.

Kritik dan saran apa pun dari wali murid tetap kami nantikan sebagai bentuk perhatian pada kami. Akhirnya terima kasih atas perhatiannya, mohon maaf atass segala kekurangan dan mari bersama menyambut 2010 dengan semangat.
,,Orang dan Becak''
Karya : Sheila, murid Kelompok Bermain Aisyiyah Terpadu Birrul Walidain Kudus

9 Alasan Si Kecil Mogok

Oleh Rofi' Fajariyah, S.Psi, Psi

Dalam edisi ini kami tampilkan 9 alasan si kecil mogok sekolah secara bersambung dua edisi. Yang menarik, naskah ini merupakan rangkuman dari salah seorang wali murid, yakni orang tua dari mas Bram, KB-2 yang telah dikonsultasikan dengan Ibu Opik selaku Psikolog KBAT Birrul Walidain. Terima kasih atas masukannya.

1. Sakit. Biasanya sikecil yang senang sekolah tiba-tiba minta digendong dan rewel. Bisa jadi karena tidak enak badan. Penyebab yang paling sering ini bisa terselesaikan dengan tidak sekolah untuk sementara waktu. Dan begitu perasaannya membaik ia akan minta sekolah lagi.

2. Takut pada pengganggu. Biasanya terjadi pada anak yangs sensitif dan menjadi korban dari anak yang lebih dominan dan ''kuat'' di sekolahnya. Untuk yang satu ini perlu membicarakan dengan gurunya agar masalah terselesaikan dengan lebih cepat dan efektif.

3. Putusnya persahabatan. Di sekolah biasanya anak-0anak punya grup (tanpa disadarinya_) karena persamaan di antara mereka. Pada saat si kecil tak diajak beraktifitas bersama kelompoknya, maka si kecilpun mogok sekolah. Solusi yang paling tepat adalah menjembatani persahabatan mereka.

4. Tak mau lepas dari ibu. Ini menjadi persoalan klasik bagi para ibu yang tidak bekerja atau kurang kegiatan di rumah. Solusinya adalah konsistensi bagi anak dan ibu. Tentu bantuan para guru sangat dibutuhkan.

5. Kedatangan adik bayi. Kehadirannya bisa membuat perangai anak berubah karena sayangnya pada adik atau karena merasa dirinya dilupakan dan kurang mendapat perhatian dari orang-0orang serumah.

Dalam banyak hal yang kami sampaikan di atas banyak masalah menjadi mudah apabila guru turut serta mengatasinya. Maka kami dengan senang hati membantu anak-0anak dalam mewujudkan cita-0cita menjadi sholih/sholihah.

Jumat, 15 Januari 2010