Jumat, 30 Desember 2011

Anak-Anak KBAT Birrul Walidain Memerah Susu

Hari Selasa, 15 November 2011 KBAT Birrul Walidain melaksanakan Program pengenalan lingkungan [PPL] ke Susu Moeria. Seperti biasa saat PPL anak-anak bersemangat untuk belajar diluar ruangan. Anak-anakpun melakukan persiapan dengan kepatuhannya seperti pipis dulu sebelum berangkat, berbaris dengan rapi dan lagu "sapi" mengiringi langkah kaki-kaki kecil ini menuju lokasi.

Sampai di lokasi semangat tak jua surut. Anak-anak segera melihat sapi langsung dari kandangnya yang tengah makan rumput. Lalu bu Opik memberikan pengarahan. Dan saat yang ditunggupun tiba, yakni minum susu sapi.

Usai minum susu,saatnya belajar memerah susu sapi. Meski beberapa anak takut dan risih tetapi tetap saja ada anak yang berani.

Pulangnya selain oleh-oleh berupa cerita menarik seputar PPL, anak-anak masih membawa susu dalam kemasan gelas. (Bu Helida dan Bu Heni)

Selasa, 06 Desember 2011

Mengajak KBAT Birrul Walidain Gemar Membaca

Pada Jum'at, 21 Oktober 2011 peserta didik KBAT Birrul Walidain melaksanakan PPL diperpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Kudus. Alhamdulillah meskipun di awal keberangkatan langit sempat terlihat mendung, namun tidak menyurutkan semangat anak-anak untuk berangkat ber-PPL mencari buku yang disukai.

Sesampainya disana anak-anak disambut penuh keramahan oleh petugas. Setelah mendengarkan samutan dan pengarahan dari salah satupegawai perpustakaan, anak-anak pun langsung menyeru rak-rak penuh uku yang telah menanti mereka. Sssttt.....saat di perpustakaan anak-anak juga belajar mengendalikan suara lho.

Beberapa anak saling memperlihatkan gambar pada buku yang telah dipilihnya. Sebagian lagi ada yang mendengarkan cerita dari bu guru.

Di tengah deasnya arus informasi dan teknologi kami harapkan anak-anak tetap mencintai dan suka membaca buku. Dan perpustakaan adalah sarana, tempat untuk mencari tambahan pengetahuan. Selamat membaca sayang.....(Bu Aulia)

Belajar Beradaptasi Pada Anak Usia Dini

Tidak semua anak mulai memasuki lembaga pendidikan pada waktu yang bersamaan. Di Inggris, biasanya anak mulai masuk SD usia 4 atau 5 tahun. Tapi, di negara-negara lainnya biasanya mencapai usia 6 tahun atau lebih.

Masa transisi dari rumah atau tempat penitipan anak ke lingkungan pendidikan yang lebih terstruktur bisa menjadi periode yang melelahkan, dan juga menggelisahkan agi orang tua.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah apakah anak kita benar-benar sudah siap sekolah. Kita perlu memberinya banyak dukungan serta ketenangan. Pahamilah bahwa rasa takut anak merupakan tanda normal dari perkembangan ikatan serta emosi yang sehat.

Sebuah lingkungan rumah yang kondusif mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan anak.Tetapi, untuk perkembangan emosi serta kognisi yang sehat, ada baiknya dia berada di dekat anak-anak berusia sebaya.

Jika si kecil berada di rumah bersama Anda, bukan di penitipan anak ataupun sekolah, pastikan ia memiliki interaksi teratur da kesempatan untuk bergaul dengan anak-anak lainnya.

Sedikit tips agar anak nyaman bergaul:
1. Bawalah dia ke kelompok ermai dan ruang kelasnya sebelum hari pertamanya agar sudah memiliki sedikit bayangan.
2. Jadikan memasuki kelompok bermain adalah peristiwa yang patut dirayakan. Membelikan anak sebuah tas, buku, atau krayon membuatnya merasa sebagai anak sekolah.
3. Yakinkan anak anda dengan memberi tahu secara jelas siapa yang akan menjemputnya, kapan dan tentunya memastikan anda akan datang tepat waktu.
4. Biarkan ia membawa benda penenang favoritnya jika ia mau, yang dapat membantu proses transisi dari rumah ke play group.
5. Bersiap-siaplah menghadapai perasaan takut berpisah. Hal ini normal dan wajar.
6. Jangan menungguinya. Hal ini aka mempersulit bagi orang tua dan anak untuk mengembangkan emosinya. Ingatlah banyak anak yang menolak pergi ke play group dan sekolah tapi kemudian keluar dengan wajah berseri-seri. Inilah harapan kita bersama.
(Sumber: Ensiklopedi Perkembangan Anak)

Ber - 'Idul Fitri Ala KBAT Birrul Walidain

Lebaran tiba....semangat baru pun tiba....

Hari pertama masuk seklah setelah lebaran, terasa ada yang beda. Setelah libur akhir puasa dan lebaran kini kembali ke sekolah.

Anak-anak terlihat ceria dan senang karena mereka mengenakan baju barunya. Walau libur lama, tetapi tetap semangat ke sekolah.

Hari itupun diadakan halal bi halal, dengan penjelasan ari bu guru dan sambutan dari Bu Opik, anak-anak pun mulai faham makna lebaran. Mulai faham untuk minta maaf dan memaafkan pada orang tua, guru dan temanya.

"Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. Lailahaillallahu Allahu Akbar Allahu akbar walillahil hamd..." Anak-anak tampak kompak, senang dan semangat dalam bertakbir. Acara halal bi halal pun disertai dengan bersalam-salaman dengan guru-guru dan juga teman-teman.

Sebelum pulang, anak-anak berkesempata berfoto bersama. ( Bu Heni_)

MINAL 'AIDIN WAL FAIZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan altas limpahan nikmat-Nya.

Bulan Oktober menjadi tonggak pertama KBAT Birrul Walidain menampilkan edisi pertama koran kecil di tahun pelajaran 2011-2012. setelah kesibukan di awal tahun pelajaran, mulai bulan Oktober, InsyaAllah kami akan terbit pada setiap bulannya.

Kami berharap lewat koran kecil ini mejadi wadah yang menampung banyak aspirasi warga birrul walidain, bisa orang tua peserta didik, sekolah, pengurus IKWAM (Ikatan Wali Murid) baik di media massa maupun internet.

Dengan demikian kita bisa bersama-sama berperan mengembangkan dan memajukan Birrul Walidain. Bak pepatah, ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.

Kritik dan saran sanat kami perlukan demi kemajuan Birrul Walidain. Terima kasih atas perhatiannya. (Bu Opik)