Minggu, 04 November 2012

Sekolah !!! Siapa takut......



MEMULAI  sekolah dengan lingkungan dan suasana yang baru bukan hal yang mudah untuk anak-anak. Tetapi jangan salah… dalam sekejap anak-anak juga bisa jadi akrab tanpa jarak. Lihatlah keakraban Sila, Devdan, Eric, Asa dan  Fahri yang tergabung dalam kelompok Durian yang diampu oleh bu Tatik. Padahal kelompok ini anggotanya merupakan pecahan dari KB-1 dan KB-2. Tetapi rintangan dan halangan ini bisa mereka taklukkan bersama. Wow… keren, kan?  (Bu Helida, Bu Tatik).-

Menangis sebagai Media Katarsis bagi Anak-Anak



Menangis adalah kata-kata yang tidak asing di telinga kita pada saat awal anak-anak masuk sekolah terutama di kelompok ber-main. Hal ini tentu bukan se-suatu yang asing bagi para ibu guru tapi bagi orang tua peserta didik hal ini merupakan sesuatu yang berat dan menyedihkan.
 “Kenapa ya bu anak saya setiap ber-angkat sekolah kok selalu menangis? .” Pertanyaan tersebut sering terlontar dari para orang tua. Anak usia kelompok bermain biasanya untuk sekolah adalah hal baru dimana sebelumnya mereka belum pernah ber-adaptasi dengan dunia diluar rumah kecuali bersama dengan orang tua atau orang terdekat mereka. Sehingga ketika sekolah menjadi tempat asing  bagi me-reka.
Menangis ketika pertama kali masuk sekolah atau bahkan ada yang sampai berbulan-bulan masih menangis ketika berangkat sekolah adalah sesuatu yang wajar bagi anak yang baru sekolah. Karena dengan menangis dia bisa mengekspresikan emosinya (katarsis) sehingga perasaannya bisa lega. Belum tentu anak yang pada saat berangkat menangis, dia akan menangis selamanya sampai pulang sekolah. Kebanyakan anak menangis ketika ditinggal orang tuanya tapi nanti tertawa ketika orang tuanya menjemput. Karena di sekolah men-dapatkan sesuatu hal yang baru dan menemukan keasyikan tersendiri yang terkadang orang tua menganggap  itu adalah hal yang sepele. Dunia anak-anak memang terkadang sulit kita bayangkan kalau kita belum benar-benar menyelami dunia mereka. (Bu Opik)

Orientasi Orang Tua Siswa Mempermudah Adaptasi Anak



     Pada tanggal 24 Juni 2012 dilaksanakan acara Orientasi Wali Murid Baru tahun pelajaran 2012-2013. Acara ini dimaksudkan untuk memberitahukan berbagai hal seputar kegiatan anak saat KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) maupun di luar KBM seperti toilet training, snack time, makan siang, gosok gigi, tidur siang, wudlu, sholat berjamaah dan minum susu. Wali siswa baru mendengarkan dengan seksama dan sesekali bertanya apabila tidak berjalan sesuai dengan aturan
     Masa orientasi orang tua peserta didik yang utama adalah mengajak orang tua peserta didik untuk menyamakan visi dan bekerjasama agar tercapai perkembangan yang optimal sesuai dengan tahapan perkembangannya. Pada sesiini banyak pertanyaan dari wali murid baru seputar pelayanan sekolah terhadap anak didik kita. Beberapa pengalaman kami pun selama menjalani ritme kemandirian anak dibeberkan untuk mendukung argumentasi. (Bu Heni)

Halal bi Halal ala KBAT Birrul Walidain berlangsung meriah



HALAL bi halal menjadi moment indah sekaligus membuat dag-dig-dug. Bagaimana tidak, masuk sekolah setelah libur panjang bukan hal mudah bagi anak-anak. Tangis masih menjadi sajian pokok saat berangkat sekolah.
Tetapi  meski menangis, tetap saja ada saat-saat menyenangkan bagi anak-anak yang merupakan pengalaman berharga di sekolah sesuai persepsi masing-masing anak. Itu sebabnya bila ada anak yang tidak mau sekolah dengan alasan tertentu seperti nanti tidak mau bobok, tidak mau ganti baju, tidak mau memakai seragam, tidak mau makan dan sebagainya, tetap kami sarankan untuk sekolah.  Bisa jadi saat masuk ia mendapatkan petualangan menarik bersama temannya.
Dan lihatlah saat mereka berpose usai bercengkrama dengan teman-temannya. Tak sedikit pun tampak raut wajah mendung. Yang ada wajah sumringah, memakai baju baru dan bersalam-salaman dengan semua teman dan guru kelasnya. Minal aidin wal faizin, maafkan lahir dan batin..... (Bu Uud, Bu Ida).-