Kamis, 12 April 2012

Makin Semaraknya KBAT Birrul Walidain


MENJELANG akhir semester II ini komunikasi dan interaksi anak mulai tanpa batas. Tak ada batasan kelas, gender, besar-kecil juga bahasa. Hal ini menjadi sebuah kebanggaan sekaligus kelucuan bahkan rasa haru bagi kami.

Bagaimana tidak, anak-anak yang masih sulit berbicara (si Kecil) bisa bergabung bersama anak yang lebih besar meski dengan bahasa yang hanya dimaknai anak-anak. Sesekali si Kecil ini hanya menyaksikan anak-anak besar bermain dan ikut tersenyum-tertawa atas tingkah polahnya.

Perbedaan bahasa pun tak mengurungkan niat untuk sa-ling menyayangi saat teman-teman yang kecil menangis. Betapa indah persahabatan mereka... Dan inilah keajaiban Allah SWT yang diperlihatkan pada kita untuk kita ambil hikmahnya... .(Bu Heny).-

Tips Menumbuhkan Kepercayaan Diri Pada Anak


Tiap anak mempunyai karakter kepribadian yang berbeda-beda. Ada yang pemberani, ada yang pemalu, ada yang cepat untuk beradaptasi dengan teman dan ada pula yang butuh waktu lama ketika harus mengenal temannya. Hal ini bisa tercipta selain dari pola kehidupan didalam keluarga juga lingkungan dapat membentuk karakter anak. Dibawah ini beberapa tips untuk menumbuhkan kepercayaan diri pada anak:

1. Ciptakan komunikasi aktif dengan anak kita setiap hari walaupun hanya sebentar. Contoh: menciptakan makan malam dirumah dalam suasana hangat bersama seluruh anggota keluarga atau membacakan dongeng kepada anak menjelang tidur malam.

2. Jangan pernah mengekang keinginan anak untuk bertanya, dan jangan abaikan pertanyaan anak sesibuk apapun kita.

3. Ciptakan suasana demokratis dalam keluarga, sehingga tidak tercipta otoritas orang tua yang terlalu mengekang.

4. Ajaklah selalu untuk bertemu sanak keluarga, misalnya seminggu atau sebulan sekali.

5. Ajaklah anak untuk bermain diluar rumah bersama dengan teman-teman seusia di sekitar rumah Anda, misalnya: pada sore hari.

6. Berilah pengertian kepada anak, bahwa semua orang itu sama derajatnya di mata Allah SWT, jadi jangan sampai kita menghina atau meremehkan orang lain.

7. Orang tua hendaklah memberi contoh kepada anak-anaknya, untuk menyapa dan memberikan senyuman kepada teman atau keluarga yang dijumpai. Ketika orang tua terlalu memilih siapa yang dijadikan teman, maka si anak pun akan meniru apa yang dilakukan orang tuanya.

8. Berikanlah kesempatan kepada anak untuk berani tampil di depan umum, misalnya mengikuti perlombaan 17 agustus di RT/desa. Dalam perlombaan ini bukan kemenangan yang utama tapi yang penting anak kita berani untuk tampil.

9. Jangan pernah mencela maupun memarahi anak didepan umum.

10. Dukungan orangtua untuk yakin dan percaya bahwa anak kita bisa melakukannya.

Diatas adalah beberapa tips yang bisa kami berikan. Namun semua itu tidaklah langsung bisa kita lihat hasilnya dalam waktu sekejab, semuanya perlu proses dan kesabaran. Semoga bermanfaat....! (Bu Opik)

Karnaval Maulid Nabi Muhammad SAW ala Birrul Walidain


Hari Jum’at, 3 Februari 2012 anak-anak melakukan karnaval berjalan kaki melewati alun-alun simpang tujuh Kudus memakai topi bergambar unta, burung Ababil, Ka’bah, gajah dan masjid.

Kami melakukan karnaval berjalan kaki dengan peserta didik TKAT Birrul Walidain. Anak-anak TK berjalan sambil membawa poster yang bertuliskan yel-yel tentang kecintaan kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

Acara menjadi makin berkesan karena di penghujung perjalanan menuju sekolah, kami diguyur gerimis. Meskipun gerimis, anak-anak tetap berantusias meneruskan perjalanan menuju ke sekolah sambil bercanda bersama teman-temannya.

Dan Alhamdulillah anak-anak semua kuat berjalan cukup jauh sesuai rute yang telah ditentukan. Untuk itu acara karnaval kali ini kami anggap sebagai PPL (Program Pengenalan Lingkungan) di bulan Februari. Dengan karnaval kali ini, anak belajar mengendalikan diri saat di jalan raya dan belajar mengenal serta mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Terima

kasih anak-anak. Kalian memang hebat!!! (Bu Uud dan Bu Tatik)

Serunya PPL Di Pemadam PT Djarum Kudus


Hari Rabu, 14 Maret 2012 KBAT Birrul Walidain melakukan kegiatan PPL (Program Pengenalan Lingkungan) ke pemadam ke-bakaran Djarum Kudus.

Sedianya PPL ini dilaksanakan Januari lalu. Meski kegiatan ini diundur hingga Maret tetapi hujan tetap mengguyur kota Kudus sehingga PPL berjalan agak tersendat. Tak tampak sedikitpun gurat kesedihan pada anak-anak, yang ada hanyalah semangat untuk melakukan pembelajaran di luar. Subhanallah...

Di sini kami belajar mengendalikan api kecil, menyemprot air dengan alat pemadam api dengan obyek bola, mejeng di perahu karet dan berkeliling brak Kaliputu menggunakan mobil pemadam kebakaran Djarum. Pulangnya anak-anak mendapat oleh-oleh nasi kuning. Alhamdulillah...(Bu Helida, Bu Ida)