Minggu, 04 November 2012

Menangis sebagai Media Katarsis bagi Anak-Anak



Menangis adalah kata-kata yang tidak asing di telinga kita pada saat awal anak-anak masuk sekolah terutama di kelompok ber-main. Hal ini tentu bukan se-suatu yang asing bagi para ibu guru tapi bagi orang tua peserta didik hal ini merupakan sesuatu yang berat dan menyedihkan.
 “Kenapa ya bu anak saya setiap ber-angkat sekolah kok selalu menangis? .” Pertanyaan tersebut sering terlontar dari para orang tua. Anak usia kelompok bermain biasanya untuk sekolah adalah hal baru dimana sebelumnya mereka belum pernah ber-adaptasi dengan dunia diluar rumah kecuali bersama dengan orang tua atau orang terdekat mereka. Sehingga ketika sekolah menjadi tempat asing  bagi me-reka.
Menangis ketika pertama kali masuk sekolah atau bahkan ada yang sampai berbulan-bulan masih menangis ketika berangkat sekolah adalah sesuatu yang wajar bagi anak yang baru sekolah. Karena dengan menangis dia bisa mengekspresikan emosinya (katarsis) sehingga perasaannya bisa lega. Belum tentu anak yang pada saat berangkat menangis, dia akan menangis selamanya sampai pulang sekolah. Kebanyakan anak menangis ketika ditinggal orang tuanya tapi nanti tertawa ketika orang tuanya menjemput. Karena di sekolah men-dapatkan sesuatu hal yang baru dan menemukan keasyikan tersendiri yang terkadang orang tua menganggap  itu adalah hal yang sepele. Dunia anak-anak memang terkadang sulit kita bayangkan kalau kita belum benar-benar menyelami dunia mereka. (Bu Opik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar