Kamis, 11 Februari 2010

9 Alasan si Kecil Mogok Sekolah (2-Habis)

Oleh Rofi' Fajariyah, S.Psi, Psi

Pada Edisi ini kami lanjutkan dengan alasan ke 6, yakni:
6. Masih terlalu muda. Ini menjadi faktor yang semestinya disadari orang tua dan guru. Tapi kadang ada kebutuhan mendesak yang membuat si anak harus masuk sekolah. Akibatnya, anak ditekan harus menghadapi masalah. Biasanya guru dianggap sebagai ibunya. Akhirnya menginginkan selalu dipangku oleh ,,ibu pengganti'' dan mengikuti kemana saja ''ibu'' itu pergi, menuntut perhatian penuh dari gurunya, masih takut dan akhirnya ogah pergi ke sekolah.

7. Tak suka Ibu Guru. Bagaimana pun kecocokan tidaklah dapat dipaksakan. Bisa saja si kecil tidak merasa cocok dengan gurunya, atau sebaliknya. Guru yang baik tak bakal menunjukkan sikapnya, tetapi membuat pendekatan dengan si kecil dan melakukan hal-hal yang pantas dan semestinya. Tetapi anak tak dapat dibohongi. Dia pasti akan merasakan ''ketidaksukaan'' gurunya. Akibatnya dia menolak pendekatan dari gurunya dan malas ke sekolah.

8. Merasa tak mampu. Biasanya kapasitas mental anak belum cukup berkembang untuk untuk menerima pembelajaran. Butuh waktu lebih lama dalam menangkap apa-apa yang diberikan oleh gurunya. Bila dibiarkan bisa menjadi anak menolak tugas dari guru dan akhirnya mogok pergi ke sekolah.

9. Bosan sekolah. Rasa bosan pada anak bisa terjadi karena banyak sebab. Salah satunya karena tak ada yang menarik di sekolah. Misalnya, memberikan penjelasan kepada anak di kelas tentang proses menanam. Alangkah baiknya penjelasan tersebut diikuti dengan praktik secara langsung yang dilakukan oleh anak dengan bantuan guru. Hal ini akan lebih menarik daripada hanya berupa penjelasan.

Kesimpulannya ke-9 alasan si kecil mogok akan teratasi dengan kerjasama yang baik antara orang tua dan guru. Sesekali perlu ada sedikit pemaksaan untuk sebuah kebaikan dengan terus memberi pengertian kepada anak.

Akhirnya semoga tips ini berguna bagi pembaca. Terima kasih Papa-Mama Mas Bram.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar