Minggu, 04 November 2012
Sekolah !!! Siapa takut......
Menangis sebagai Media Katarsis bagi Anak-Anak
Orientasi Orang Tua Siswa Mempermudah Adaptasi Anak
Halal bi Halal ala KBAT Birrul Walidain berlangsung meriah
Sabtu, 14 Juli 2012
KBAT Birrul Walidain TP 2012/2013
Tahun pelajaran 2012/2013 ini akan dimulai tanggal 16 juli 2012. Tahun ini Kelompok Bermain Birrul Walidain menerima 52 peserta didik. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kami.
Pada tanggal 16 mei 2012 KBAT Birrul Walidain mengikuti lomba gugus terpadu tingkat kabupaten kudus dan Alhamdulillah pada tanggal 23 Mei 2012 maju ketingkat karisidenan Pati. Mohon doa restunya tanggal 23 juli ini KBAT Birrul Walidain maju ketingkat propinsi jawa tengah.
PPL ke Jepara Sebuah Sensasi yang Berbeda
Birrul Walidain Tempat Tercinta Tak akan Pernah Sirna...
Sampaikan Nasehat Lewat Dongeng
Peringatan Hari Kartini ala KBAT Birrul Walidain
Kamis, 12 April 2012
Makin Semaraknya KBAT Birrul Walidain
MENJELANG akhir semester II ini komunikasi dan interaksi anak mulai tanpa batas. Tak ada batasan kelas, gender, besar-kecil juga bahasa. Hal ini menjadi sebuah kebanggaan sekaligus kelucuan bahkan rasa haru bagi kami.
Bagaimana tidak, anak-anak yang masih sulit berbicara (si Kecil) bisa bergabung bersama anak yang lebih besar meski dengan bahasa yang hanya dimaknai anak-anak. Sesekali si Kecil ini hanya menyaksikan anak-anak besar bermain dan ikut tersenyum-tertawa atas tingkah polahnya.
Perbedaan bahasa pun tak mengurungkan niat untuk sa-ling menyayangi saat teman-teman yang kecil menangis. Betapa indah persahabatan mereka... Dan inilah keajaiban Allah SWT yang diperlihatkan pada kita untuk kita ambil hikmahnya... .(Bu Heny).-
Tips Menumbuhkan Kepercayaan Diri Pada Anak
Tiap anak mempunyai karakter kepribadian yang berbeda-beda. Ada yang pemberani, ada yang pemalu, ada yang cepat untuk beradaptasi dengan teman dan ada pula yang butuh waktu lama ketika harus mengenal temannya. Hal ini bisa tercipta selain dari pola kehidupan didalam keluarga juga lingkungan dapat membentuk karakter anak. Dibawah ini beberapa tips untuk menumbuhkan kepercayaan diri pada anak:
1. Ciptakan komunikasi aktif dengan anak kita setiap hari walaupun hanya sebentar. Contoh: menciptakan makan malam dirumah dalam suasana hangat bersama seluruh anggota keluarga atau membacakan dongeng kepada anak menjelang tidur malam.
2. Jangan pernah mengekang keinginan anak untuk bertanya, dan jangan abaikan pertanyaan anak sesibuk apapun kita.
3. Ciptakan suasana demokratis dalam keluarga, sehingga tidak tercipta otoritas orang tua yang terlalu mengekang.
4. Ajaklah selalu untuk bertemu sanak keluarga, misalnya seminggu atau sebulan sekali.
5. Ajaklah anak untuk bermain diluar rumah bersama dengan teman-teman seusia di sekitar rumah Anda, misalnya: pada sore hari.
6. Berilah pengertian kepada anak, bahwa semua orang itu sama derajatnya di mata Allah SWT, jadi jangan sampai kita menghina atau meremehkan orang lain.
7. Orang tua hendaklah memberi contoh kepada anak-anaknya, untuk menyapa dan memberikan senyuman kepada teman atau keluarga yang dijumpai. Ketika orang tua terlalu memilih siapa yang dijadikan teman, maka si anak pun akan meniru apa yang dilakukan orang tuanya.
8. Berikanlah kesempatan kepada anak untuk berani tampil di depan umum, misalnya mengikuti perlombaan 17 agustus di RT/desa. Dalam perlombaan ini bukan kemenangan yang utama tapi yang penting anak kita berani untuk tampil.
9. Jangan pernah mencela maupun memarahi anak didepan umum.
10. Dukungan orangtua untuk yakin dan percaya bahwa anak kita bisa melakukannya.
Diatas adalah beberapa tips yang bisa kami berikan. Namun semua itu tidaklah langsung bisa kita lihat hasilnya dalam waktu sekejab, semuanya perlu proses dan kesabaran. Semoga bermanfaat....! (Bu Opik)
Karnaval Maulid Nabi Muhammad SAW ala Birrul Walidain
Hari Jum’at, 3 Februari 2012 anak-anak melakukan karnaval berjalan kaki melewati alun-alun simpang tujuh Kudus memakai topi bergambar unta, burung Ababil, Ka’bah, gajah dan masjid.
Kami melakukan karnaval berjalan kaki dengan peserta didik TKAT Birrul Walidain. Anak-anak TK berjalan sambil membawa poster yang bertuliskan yel-yel tentang kecintaan kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Acara menjadi makin berkesan karena di penghujung perjalanan menuju sekolah, kami diguyur gerimis. Meskipun gerimis, anak-anak tetap berantusias meneruskan perjalanan menuju ke sekolah sambil bercanda bersama teman-temannya.
Dan Alhamdulillah anak-anak semua kuat berjalan cukup jauh sesuai rute yang telah ditentukan. Untuk itu acara karnaval kali ini kami anggap sebagai PPL (Program Pengenalan Lingkungan) di bulan Februari. Dengan karnaval kali ini, anak belajar mengendalikan diri saat di jalan raya dan belajar mengenal serta mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Terima
kasih anak-anak. Kalian memang hebat!!! (Bu Uud dan Bu Tatik)
Serunya PPL Di Pemadam PT Djarum Kudus
Hari Rabu, 14 Maret 2012 KBAT Birrul Walidain melakukan kegiatan PPL (Program Pengenalan Lingkungan) ke pemadam ke-bakaran Djarum Kudus.
Sedianya PPL ini dilaksanakan Januari lalu. Meski kegiatan ini diundur hingga Maret tetapi hujan tetap mengguyur kota Kudus sehingga PPL berjalan agak tersendat. Tak tampak sedikitpun gurat kesedihan pada anak-anak, yang ada hanyalah semangat untuk melakukan pembelajaran di luar. Subhanallah...
Di sini kami belajar mengendalikan api kecil, menyemprot air dengan alat pemadam api dengan obyek bola, mejeng di perahu karet dan berkeliling brak Kaliputu menggunakan mobil pemadam kebakaran Djarum. Pulangnya anak-anak mendapat oleh-oleh nasi kuning. Alhamdulillah...(Bu Helida, Bu Ida)
Minggu, 26 Februari 2012
Asyiknya Belajar di Sentra Seni
SENTRA pamungkas di KBAT Birrul Walidain adalah sentra seni yang diasuh oleh ibu Helida. Sentra ini sebagai pelengkap materi untuk menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri. Selain itu sebagai pengganti kegiatan Ekstra Kurikuler, pendorong bakat anak.
Sentra Seni menyediakan permainan antara lain pembelajaran menggambar, mewarnai dan melukis dengan bermacam-macam media dan cara, membuat bentuk benda, binatang atau tanaman dengan macam-macam bahan. Selain itu anak juga dikenalkan dengan meronce, menggunting sederhana, melipat kertas, mencocok gambar, membatik, jumputan, mozaik, kolase, menganyam dan menjahit sederhana.
Selain kegi-atan di atas disini diperkenal-kan pula kepada anak-anak ber-musik baik se-cara aktif (memainkan alat musik sederhana di ke-las seperti kulin-tang, seruling, gitar mainan dan sebagainya) maupun pasif seperti (menyanyi dan menari baik klasik dengan musik gamelan maupun modern). Semua kegiatan tersebut berguna bagi anak-anak, yakni untuk memahami cara bekerja dengan bahan seni serta melatih pengem-bangan motorik kasar dan halus pada anak. Meski tidak semua berbakat te-tapi musik apapun bentuk-nya bersifat universal bagi semua makhluk, terutama manusia di segala umur. Mulai bunyi air mengalir, suara binatang, gemericik air dan musik alam lainnya. (Bu Helida)
Tahap -Tahap Perkembangan Menulis
Semua orang tua pasti berharap, ketika anaknya masuk sekolah sudah bisa menulis. Tentunya menulis bagi anak juga melalui proses dan tahapan-tahapan. Berikut ini tahapan anak dalam menulis :
Tahap 1: Coretan-coretan Acak. Mulai membuat coretan, random scribbling, coretan awal, coretan acak, coretan-coretan seringkali digabungkan seolah-olah krayon tidak pernah lepas dari kertas. Warna-warna coretan dapat dikelompokkan bersama dan menyatu atau terpisah dalam kelompok-kelompok setiap halaman. Coretan dapat satu warna atau beberapa warna.
Tahap 2: Coretan terarah. Coretan terarah dimunculkan dalam bentuk garis lurus ke atas atau mendatar yang diulang-ulang, garis-garis, titik-titik, bentuk lonjong, atau lingkaran (huruf tiruan) mungkin terlihat tidak berhubungan dan menyebar secara acak di seluruh permukaan kertas.
Tahap 3: Garis dan bentuk khusus diulang-ulang, atau menulis garis tiruan. Diwujudkan melalui bentuk, tanda dan garis-garis yang terarah, dapat terlihat mengarah dari sisi kiri ke kanan halaman dengan huruf-huruf yang sebenarnya atau titik-titik sepanjang garis, dapat mengarah dari atas ke bawah halaman kertas
Tahap 4: Latihan huruf-huruf acak atau nama. Huruf-huruf muncul berulang-ulang diwujudkan dari namanya, beberapa dapat diakui dan yang lainnya sebagai symbol, dapat mengambang di atas kertas, digambarkan di dalam garis, ditulis dalam gambar sederhana yang sudah dikenalkannya seperti sebuah rumah atau saling berhimpit diatas yang lainnya secara berulang-ulang. Huruf-huruf nama mungkin saling tertukar, dan/atau ditulis diatas dan dibawah. Latihan nama dapat menggunakan huruf besar atau yang lainnya kecil, contoh-contoh yang abstrak atau benar.
Tahap 5: Menulis nama. Nama mungkin yang pertama, terakhir, atau gabungan dan tulisan dapat muncul berulang-ulang dalam berbagai warna alat-alat tulis (spidol, krayon, pensil), nama dapat ditulis didepan atau sebagai cerminan pikiran, didalam kotak dengan latar belakang atau bayangan berwarna, nama dapat ditulis diatas kertas dengan gambar dibawah, rangkaian angka-angka dan abjad dapat dimasukkan.
Tahap 6: Mencontoh kata-kata di lingkungan. Menulis kata-kata dari lingkungan secara acak dan diulang-ulang dalam berbagai ukuran, orientasi dan warna, termasuk nama anggota keluarga lainnya
Tahap 7: Menemukan ejaan. Usaha pertama untuk memeriksa dan mengeja kata-kata dengan menggabungkan huruf yang bermacam-macam untuk mewujudkan sebuah kata seperti yang digambarkan berikut ini:
· Huruf konsonan awal (R mewakili Rumah)
· Huruf konsonan awal / akhir (P mewakili Pohon)
Tahap 8: Ejaan umum. Usaha-usaha mandiri untuk memisahkan huruf dan mencatatnya dengan benar menjadi kata lengkap
Tahap 9: Tahap lebih lanjut. Sesuai denga ejaan / menemukan campuran ejaan (Anak mulai membaca dan menulis dalam ejaan yang lebih sesuai setelah belajar beberapa kata dasar tunjuk). Misalnya : Papa dan Mama sayang aku.
(Sumber: Panduan Pendidikan Sentra untuk PAUD)
KBAT Birrul Walidain Berkunjung ke Donut Boys
HARI Jum’at, 20 Januari 2012 KBAT Birrul Walidain melakukan kegiatan PPL (Program Pengenalan Lingkungan) di toko sekaligus perusahaan home industri pembuat donat kentang “Donut Boys”.
Ternyata bahan dasar yang dipakai untuk membuat donat salah satunya adalah kentang. Saat pak Bantoro memberi pengarahan tentang cara membuat donat, mas Nudia (salah seorang peserta didik kami) nyeletuk, “gak ada gulanya ya....” dan pak Bantoro mohon maaf sekaligus berterimakasih karena beliau lupa menyampaikan bahwa gula sebagai salah satu bahan dasar untuk membuat donat.
Tibalah saat yang ditunggu-tunggu yakni topping donat alias menghias bagian atas donat. Telah disiapkan coklat putih dan saus coklat untuk menghiasnya. Anak-anak dengan asyiknya menghias coklat sambil sesekali mencicipi saus coklat. Bahkan beberapa anak yang bersemangat langsung menyan-tapnya.
Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar. Anak-anak pulang dengan gembira sambil membawa donat hasil hiasannya dan pengalamannya membuat donat. Itulah yang terpenting bagi kami... (Bu Helida dan Bu Tatik)
Sabtu, 21 Januari 2012
Asyiknya Belajar di Sentra Persiapan
Kemampuan untuk membaca dan menulis tidak muncul begitu saja secara alamiah, melainkan dengan rencana dan pembelajaran yang dirancang secara cermat. Belajar membaca dan menulis itu sangat penting untuk keberhasilan anak di sekolah.
Sentra Persiapan adalah sentra dimana guru mengorganisasikan tempat secara khusus, yang fo-kus didalamnya di-isi dengan berba-gai kegiatan mate-matika, memba-ca, menulis dan pengembangan da-lam kemampuan berbahasa. Walau-pun demikian kegiatan-kegiatan lain yang menuju tahap menulis dan membaca seperti pengenalan angka, huruf, dan latihan untuk mengungkap-kan perasaan atau mengulang suatu kejadian dengan bercerita.
Pekerjaan klasifikasi tetap disediakan untuk anak-anak yang tahap perkembangannya lebih rendah, sehingga anak tetap mendapatkan materi sesuai dengan tingkat kemampuan dan tahap perkembangannya. Dalam hal ini, di kelompok bermain penyajian semua kegiatan tersebut disajikan sambil bermain, sehingga konsep yang akan kita sampaikan lebih tertanam di memori anak. Misalnya saja: main puzzle huruf dan angka, menebali angka atau huruf. Dan tentu saja dengan media yang dekat dengan anak. (Bu Aulia)
Jalan Sehat Bersama Ibu
AKHIR Semester 1 ditandai dengan acara jalan sehat ibu dan anak untuk memperingati Hari Ibu sebagai pencerminan birrul walidain yang diadakan oleh Ikatan Wali Murid KB-TK Birrul Walidain. Alhamdulillah acara berjalan meriah dan lancar.
Usai acara jalan sehat anak-anak melakukan konser bernyanyi bersama dan berdoa untuk kedua orang tuanya. Konser kali ini terhitung berhasil karena anak-anak telah melakukan konser di Aldiyo sebelumnya. Meski beberapa anak masih ada yang menangis tetapi kegembiraan tetap saja tercermin di sana. Terima kasih kami ucapkan kepada para orang tua yang telah mendukung acara ini hingga sukses.
Agenda acara terakhir hari itu adalah penerimaan raport. Alhamdulillah para orang tua dengan setia meng-ikuti acara hingga akhir. Beberapa wali murid sempat mengambil raport saat libur sekolah, tetapi menjadi moment penting pula bagi kami untuk banyak menggali informasi tentang kehidupan anak-anak selama berada d lingkungan sekolah. Terima kasih ayah dan ibu…
Memasuki semester 2 ini kami banyak berbenah.Terutama persiapan untuk acara akhir tahun dan penerimaan siswa baru. Mudah-mudahan kami mampu mengarungi aral melintang yang menghadang. Amin…(Bu Ilmi).-
Efek Musik Bagi Anak-anak
Hasil riset menunjukkan bahwa musikmemberi lebih daripada sekedar hubungan sebab akibat terhadap perkembangan bagian-bagian tertentu dari otak dalam jangka panjang. Musik memicu keterkaitan yang lebih besar daripada yang dapat diberikan oleh stimulasi lainnya terhadap belahan otak sebelah kiri dengan yang kanan dan antara bidang-bidang di dalam otak yang bertanggung jawab atas emosi dan ingatan. Selain itu, alunan beberapa jenis musik mampu memberikan pengaruh tertentu pada pergerakan gelombang otak anak.
Musik meningkatkan kemampuan otak meliputi kemampuan penginderaan, komunikasi dan emosi, kemampuan koordinasi, melatih otot, meningkatkan potensi kecerdasan, dan mampu membentuk anak menjadi manusia yang dinamis. Kini musik juga dipakai untuk terapi stroke dan gangguan lain, seperti kerusakan otak.
Kegembiraan yang disebabkan oleh musik dapat membangun sebuah ikatan batin antara orang tua dan anak sebagaimana bunyi dan ritme yang melingkupi dunia si kecil yang penuh keceriaan. Musik juga memberi pengalaman pembelajaran yang menggembirakan dan mengesankan serta membangkitkan imajinasi dan kreatifitas anak.
Para ahli berkeyakinan bahwa bermusik (mendengarkan atau bermain musik) ternyata dapat memberikan nutrisi suara untuk meningkatkan gerakan, pendengaran dan ekspresi pada anak-anak. Melalui kegiatan dan mendengarkan musik secara bersama-sama antara orang tua dan anak, maka akan tercipta ketrampilan orang tua dan anak untuk saling melengkapi dalam menyelaraskan hati, pikiran dan raga sebuah keluarga,.
Dari sekian banyak literatur tentang musik yang kita baca, beberapa pencipta lagu seperti Mozart, Sebastian Bach lewat nada-nada klasiknya dipergunakan untuk merangsang perkembangan otak anak. Alunan lembut hingga rancak dimanfaatkan bagi bayi untuk beraktifitas hingga lelap dalam tidur. Tetapi sebagai kaum Muslim alunan ayat-ayat suci Al-Qur‘an terdengar lebih merdu jika diperdengarkan secara terus menerus kepada anak-anak sejak didalam kandungan agar kelak muncul anak-anak Birrul Walidain. Amin…ya robbal aalaamiin….(Dikutip dari buku “Pengaruh Musik bagi Kecerdasan Bayi” karya Dodi Ahmad Fauzi, S.Sos).-